Minggu, 15 November 2009

RAHMA DANA


Pelajar di UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
(hanya dapat dilihat oleh teman ngobrol Anda)


*
* Tentang saya
* Info kenalan

Edit profil
NAMA :RAHMADANA.S
TETALA:SOPPENG,29 MARET 1990
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD :SDN 35 TAJUNCU(1997-2003)
SMP:SMP 1 DONRI-DONRI(2003-2006)
SMA:SMAN 1 DONRI-DONRI(2006-2008)

Tempat saya dibesarkan
SOPPENG
Tempat yang pernah saya tinggali
DAYA
Sekolah tempat saya belajar
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Nama lainnya
RAHMA

TEKNOLOGI PERTANIAN

Teknologi Pertanian

1. BAWANG PUTIH

A. Iklim dan Tanah
1. Iklim
Bawang putih dapat kita tanam di daerah dataran tinggi yang letaknya lebih dari 600 meter di atas permukaan laut, karena selama pertumbuhanya memerlukan udara yang sejuk dan kering.
Bawang putih termaksud tanaman sayuran yang tidak tahan terhadap air hujan. Maka dari itu orang yang menanam bawang putih pada wal musim kemarau.
2. Tanah
Tanaman ini menghendaki tanah yang subur, banyak mengandung

BAWAH MERAH

1. BAWANG MERAH

A. IKLIM DAN TANAH
1. Iklim
Bawang merah dapat kita tanam dengan baik di daerah dataran rendah dan dataran tinggi. Pertumbuhanya lebih baik di daerah dataran rendah sampai ketinggian 30 meter di atas permukaan laut karena suhunya lebih tinggi, yaitu rata-rata 30oC.
Bawang merah termaksud tanaman sayuran yang tidak tahan terhadap air hujan. Kita juga dapat menanam bawang merah dalam musim penghujan asal saja pembuangan airnya baik dan pemberantasan penyakit di lakukan secara teratur.
2. Tanah
Tanaman ini menghendaki tanah yang subur, banyak mengandung

Koservasi Lahan

Kebutuhan akan lahan pertanian terus
meningkat sesuai dengan berbagai
keperluan yang semakin bertambah. Akan
tetapi di lain pihak lahan pertanian semakin
berkurang, karena bermutasi ke non-pertanian.
Sebagai akibat keterbatasan lahan, maka sering
dijumpai petani terutama di daerah aliran sungai
(DAS) bagian hulu merambah lahan di sekitarnya
untuk mendapatkan lahan yang bisa ditanami.
Apabila pengelolaan lahan tersebut tidak
menerapkan teknik konservasi tanah dan air,
cepat atau lambat, lahan tersebut akan menjadi
kritis. Salah satu upaya untuk menjamin agar

.

PENANGANAN PASCA PANEN

Penanganan Pasca Panen Buah-Buahan dan Sayuran

PENANGANAN PASCA PANEN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN

Siswadi

PENDAHULUAN

Sebutan holtikura meliputi tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, dan bunga-

bungaan. Khusus untuk buah dan sayur sangat dibutuhkan oleh manusia untuk

pemenuhan gizi yang seimbang. Pada umumnya buah dan sayur banyak mengandung

vitamin dan mineral-mineral tertentu khususnya vitamin A (karotene), serat (dietary

fiber), gula dan pemenuhan vitamin C (asam Askorbat) yang tidak dapat diproduksi

oleh tubuh.

Dewasa ini holtikultura banyak diberi perhatian pemerintah untuk digalakkan

dan dikembangkan secara luas. Hal ini mengingat tingginya impor produk buah-

buahan. Produk buah-buahan dan sayuran tropis di negara ini sebenarnya memiliki

pangsa pasar yang cukup besar di dalam negeri dan peluang ekspor yang baik yang

memungkinkan sebagai devisa negara non migas.

Produk holtikultura merupakan produk yang mudah rusak (perisable),

sehingga butuh penanganan khusus pada tahapan pasca panen. Penanganan pasca

panen buah dan sayuran seperti Indonesia belum mendapat perhatian yang cukup. Hal

ini terlihat dari kerusakan-kerusakan pasca panen sebesar 25 % - 28 %. Oleh sebab

itu agar produk holtikultura terutama buah-buahan dan sayuran dapat sampai ke

tangan konsumen dalam kondisi baik perlu penanganan pasca panen yang benar dan

sesuai. Bila pasca panen dilakukan dengan baik, kerusakan-kerusakan yang timbul

dapat diperkecil bahkan dihindari, sehingga kerugian di tingkat konsumen dapat

ditekan (Sukardi, 1992).

Berbagai cara penanganan pasca panen buah dan sayuran adalah pendinginan

awal (recooling), sortasi, pencucian/pembersihan, degreening (penghilangan warna

hijau) dan colour adding (perbaikan warna), pelapisan lilin, fumigasi,

pengemasan/pengepakan dan penyimpanan.

68


Page 2

Penanganan Pasca Panen Buah-Buahan dan Sayuran

Perlakuan-perlakuan tersebut tidak harus dilakukan semauanya terhadap suatu

jenis bahan seperti misalnya tidak perlu dilakukan penghilangan warna hijau atau

pemeraman.

PENANGANAN

PASCA

PANEN

HOLTIKULTURA

DI

PASAR

TRADISIONAL

Di pasar tradisional pada umumnya penanganan pasca panen holtikultura

masih dilakukan sangat sederhana. Berdasrkan hasil survey dan wawancara dengan

berbagai petani sayur dan buah di daerah Kopeng, Ngablak di Kabupaten Semarang,

andungan dan di pasar Ngablak, pasar Bandungan dan di pasar Salatiga, di tingkat

petani, setelah buah dan sayur hanya dikemas dengan menggunakan keranjang bambu

maupun dengan karung plastik. Di sini tidak dilakukan penanganan pasca panen apa-

apa seperti pencucian, sortasi, pendinginan awal dan sebagainya. Pengemasan dengan

menggunakan keranjang bambu maupun dengan mengunakan plastik hanya untuk

memudahkan pengangkutan. Setelah sampai pada pedagang, penanganan pasca panen

seperti sortasi dan grading kadang-kadang dilakukan.sortasi dilakukan untuk

memisahkan buahdan sayur yang mengalami kerusakan dengan yang masih baik,

sedangkan grading dilakukan terutama pada buah-buahnan supaya diperoleh harga

yang lebih bervariasi. Selain itu buah dan buah-buahan supaya diperoleh harga yang

diletakkan di tempat terbuka. Dengan demikian umur simpan dari hasil pertanian

tersebut menjadi pendek, tingkat kerusakan tinggi, sehingga sampai ke tangan

konsumen kualitasnya menjadi rendah.

Tidak dilakukannya penanganan pasca panen di tingkat petani karena

disebabkan harga buah dan sayuran di tingkat petani rendah sehingga penanganan

pasca panen dirasa mahal, keterbatasan pengetahuan mengenai penanganan pasca

panen dan hasil panen tersebut langsung di jual. Sedangkan di tingkat pedagang biaya

penanganan pasca panen yang lain dirasa mahal sehingga tidak sesuai dengan laba

yang diperoleh karena daya beli konsumen yang rendah.

69


Page 3

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 6, No. 1, 2007 (68- 71)

Keuntungan dan kerugian : Harga tidak terlalu mahal sesuai dengan daya beli

masyarakat yang membutuhkan. Kualitas relatif lebih rendah dibanding buah dan

sayuran yang ditangani secara modern (kualitas cepat menurun/umur simpan lebih

pendek).

PENANGANAN PASCA PANEN HOLTIKULTURA DI PASAR MODERN

(SUPER MARKET).

Buah dan sayuran yang dijual di pasar modern (Super Market) pada umumnya

berasal dari petani yang sudah mengkhususkan diri melayani permintaan super

market tersebut. Umumnya petani ini biasanya sudah maju dalam arti memiliki modal

besar, pengetahuan yang baik, penggunaan sarana produksi yang unggul sehingga

produk yang dihasilkan lebih baik dibanding produk yang dihasilkan petani

tradisional. Hasil survey dan wawancara di berbagai super market yang ada di kota

Semarang, hasil panen tersebut setelah sampai di super market, kemudian dilakukan

berbagai penanganan pasca panen sebelum dijual kepada konsumen misalnya

grading, pencucian/menghilangkan kotoran-kotoran yang masih melekat pada

buah/sayur, pemotongan bagian-bagian sayur yang tidak diperlukan, sortasi dari

produk yang mengalami kerusakan kemudian dilakukan pengemasan (Anonim,

1992).

Untuk pengemasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, untuk yang

pertama buah dan sayuran dikemas dalam plastik yang memiliki daya lekat yang kuat,

lentur dan tidak mudah sobek sehingga menjadikan buah dan sayuran tetap segar,

tahan lama, tidak kering dan melindungi serta menjaga tetap bersih. Misalnya pada

bunga kol, kobis, brokoli, luttuce dan lain sebagainya. Cara yang kedua buah dan

sayuran dimasukkan ke dalam plastik polyetilen yang diberi lobang-lobang yang

memungkinkan terjadinya sirkulasi udara. Cara yang ketiga adalah tidak

dilakukannya pengemasan, tetapi buah dan sayuran diletakkan pada lemari pendingin

yang terbuka yang kadang-kadang disemprot dengan butir-butir air yang halus untuk

mengurangi penguapan, seperti sayur-sayuran daun, apel, jeruk, anggur dan lain

70


Page 4

Penanganan Pasca Panen Buah-Buahan dan Sayuran

sebagainya. Sedangkan cara yang keempat adalah penempatan buah-buahan di udara

terbuka di bawah kondisi AC seperti salak, pepaya, sawo, mangga atau buah tropis

pada umumnya.

Keuntungan dan kerugian : Dengan adanya penanganan pasca panen

holtikultura pada pasar modern menjadikan harga pasar modern menjadikan harga

komoditi tersebut menjadi lebih tinggi tetapi kualitas barang lebih baik. Untuk

melakukan penanganann pasca panen dibutuhklan tambahan pengetahuan mengenai

pasca panen buah dan sayuran tersebut. Di samping itu juga dibutuhkan tambahan

tenaga, biaya dan peraltan. Penanganan pasca panen yang dilakukan pada pasar

modern menjadikan umur simpan buah dan sayuaran lebih panjang.

PENANGANAN PASCA PANEN

Penanganan Pasca Panen Buah-Buahan dan Sayuran

PENANGANAN PASCA PANEN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN

Siswadi

PENDAHULUAN

Sebutan holtikura meliputi tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, dan bunga-

bungaan. Khusus untuk buah dan sayur sangat dibutuhkan oleh manusia untuk

pemenuhan gizi yang seimbang. Pada umumnya buah dan sayur banyak mengandung

vitamin dan mineral-mineral tertentu khususnya vitamin A (karotene), serat (dietary

fiber), gula dan pemenuhan vitamin C (asam Askorbat) yang tidak dapat diproduksi

oleh tubuh.

Dewasa ini holtikultura banyak diberi perhatian pemerintah untuk digalakkan

dan dikembangkan secara luas. Hal ini mengingat tingginya impor produk buah-

buahan. Produk buah-buahan dan sayuran tropis di negara ini sebenarnya memiliki

pangsa pasar yang cukup besar di dalam negeri dan peluang ekspor yang baik yang

memungkinkan sebagai devisa negara non migas.

Produk holtikultura merupakan produk yang mudah rusak (perisable),

sehingga butuh penanganan khusus pada tahapan pasca panen. Penanganan pasca

panen buah dan sayuran seperti Indonesia belum mendapat perhatian yang cukup. Hal

ini terlihat dari kerusakan-kerusakan pasca panen sebesar 25 % - 28 %. Oleh sebab

itu agar produk holtikultura terutama buah-buahan dan sayuran dapat sampai ke

tangan konsumen dalam kondisi baik perlu penanganan pasca panen yang benar dan

sesuai. Bila pasca panen dilakukan dengan baik, kerusakan-kerusakan yang timbul

dapat diperkecil bahkan dihindari, sehingga kerugian di tingkat konsumen dapat

ditekan (Sukardi, 1992).

Berbagai cara penanganan pasca panen buah dan sayuran adalah pendinginan

awal (recooling), sortasi, pencucian/pembersihan, degreening (penghilangan warna

hijau) dan colour adding (perbaikan warna), pelapisan lilin, fumigasi,

pengemasan/pengepakan dan penyimpanan.

68


Page 2

Penanganan Pasca Panen Buah-Buahan dan Sayuran

Perlakuan-perlakuan tersebut tidak harus dilakukan semauanya terhadap suatu

jenis bahan seperti misalnya tidak perlu dilakukan penghilangan warna hijau atau

pemeraman.

PENANGANAN

PASCA

PANEN

HOLTIKULTURA

DI

PASAR

TRADISIONAL

Di pasar tradisional pada umumnya penanganan pasca panen holtikultura

masih dilakukan sangat sederhana. Berdasrkan hasil survey dan wawancara dengan

berbagai petani sayur dan buah di daerah Kopeng, Ngablak di Kabupaten Semarang,

andungan dan di pasar Ngablak, pasar Bandungan dan di pasar Salatiga, di tingkat

petani, setelah buah dan sayur hanya dikemas dengan menggunakan keranjang bambu

maupun dengan karung plastik. Di sini tidak dilakukan penanganan pasca panen apa-

apa seperti pencucian, sortasi, pendinginan awal dan sebagainya. Pengemasan dengan

menggunakan keranjang bambu maupun dengan mengunakan plastik hanya untuk

memudahkan pengangkutan. Setelah sampai pada pedagang, penanganan pasca panen

seperti sortasi dan grading kadang-kadang dilakukan.sortasi dilakukan untuk

memisahkan buahdan sayur yang mengalami kerusakan dengan yang masih baik,

sedangkan grading dilakukan terutama pada buah-buahnan supaya diperoleh harga

yang lebih bervariasi. Selain itu buah dan buah-buahan supaya diperoleh harga yang

diletakkan di tempat terbuka. Dengan demikian umur simpan dari hasil pertanian

tersebut menjadi pendek, tingkat kerusakan tinggi, sehingga sampai ke tangan

konsumen kualitasnya menjadi rendah.

Tidak dilakukannya penanganan pasca panen di tingkat petani karena

disebabkan harga buah dan sayuran di tingkat petani rendah sehingga penanganan

pasca panen dirasa mahal, keterbatasan pengetahuan mengenai penanganan pasca

panen dan hasil panen tersebut langsung di jual. Sedangkan di tingkat pedagang biaya

penanganan pasca panen yang lain dirasa mahal sehingga tidak sesuai dengan laba

yang diperoleh karena daya beli konsumen yang rendah.

69


Page 3

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 6, No. 1, 2007 (68- 71)

Keuntungan dan kerugian : Harga tidak terlalu mahal sesuai dengan daya beli

masyarakat yang membutuhkan. Kualitas relatif lebih rendah dibanding buah dan

sayuran yang ditangani secara modern (kualitas cepat menurun/umur simpan lebih

pendek).

PENANGANAN PASCA PANEN HOLTIKULTURA DI PASAR MODERN

(SUPER MARKET).

Buah dan sayuran yang dijual di pasar modern (Super Market) pada umumnya

berasal dari petani yang sudah mengkhususkan diri melayani permintaan super

market tersebut. Umumnya petani ini biasanya sudah maju dalam arti memiliki modal

besar, pengetahuan yang baik, penggunaan sarana produksi yang unggul sehingga

produk yang dihasilkan lebih baik dibanding produk yang dihasilkan petani

tradisional. Hasil survey dan wawancara di berbagai super market yang ada di kota

Semarang, hasil panen tersebut setelah sampai di super market, kemudian dilakukan

berbagai penanganan pasca panen sebelum dijual kepada konsumen misalnya

grading, pencucian/menghilangkan kotoran-kotoran yang masih melekat pada

buah/sayur, pemotongan bagian-bagian sayur yang tidak diperlukan, sortasi dari

produk yang mengalami kerusakan kemudian dilakukan pengemasan (Anonim,

1992).

Untuk pengemasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, untuk yang

pertama buah dan sayuran dikemas dalam plastik yang memiliki daya lekat yang kuat,

lentur dan tidak mudah sobek sehingga menjadikan buah dan sayuran tetap segar,

tahan lama, tidak kering dan melindungi serta menjaga tetap bersih. Misalnya pada

bunga kol, kobis, brokoli, luttuce dan lain sebagainya. Cara yang kedua buah dan

sayuran dimasukkan ke dalam plastik polyetilen yang diberi lobang-lobang yang

memungkinkan terjadinya sirkulasi udara. Cara yang ketiga adalah tidak

dilakukannya pengemasan, tetapi buah dan sayuran diletakkan pada lemari pendingin

yang terbuka yang kadang-kadang disemprot dengan butir-butir air yang halus untuk

mengurangi penguapan, seperti sayur-sayuran daun, apel, jeruk, anggur dan lain

70


Page 4

Penanganan Pasca Panen Buah-Buahan dan Sayuran

sebagainya. Sedangkan cara yang keempat adalah penempatan buah-buahan di udara

terbuka di bawah kondisi AC seperti salak, pepaya, sawo, mangga atau buah tropis

pada umumnya.

Keuntungan dan kerugian : Dengan adanya penanganan pasca panen

holtikultura pada pasar modern menjadikan harga pasar modern menjadikan harga

komoditi tersebut menjadi lebih tinggi tetapi kualitas barang lebih baik. Untuk

melakukan penanganann pasca panen dibutuhklan tambahan pengetahuan mengenai

pasca panen buah dan sayuran tersebut. Di samping itu juga dibutuhkan tambahan

tenaga, biaya dan peraltan. Penanganan pasca panen yang dilakukan pada pasar

modern menjadikan umur simpan buah dan sayuaran lebih panjang.

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

Industri Keripik Nangka, Nanas, Salak, Wortel, d

BAGAIMANA CARANYA?

Berusaha mengolah bahan-bahan alami menjadi lebih berkualitas.

Dengan berbagai mesin yang kami produksi, salah satu andalan kami adalah:

Mesin VACUUM FRYING/PENGGORENG HAMPA

UNTUK APA MESIN TERSEBUT?

Tingginya potensi buah-buahan yang ada di beberapa daerah Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Para pengusaha dan petani agrobisnis masih banyak yang sekedar menjual hasil pertanian apa adanya, tanpa diolah lebih lanjut menjadi produk makanan yang berkualitas.

Salah satu contoh pengolahan hasil bumi yang populer adalah dengan menjadikan produk siap saji yang sangat digemari masyarakat yaitu Kripik.

KENAPA KERIPIK?

  1. Produk tahan lama tanpa bahan pengawet.
  2. Harga jauh lebih mahal.
  3. Rasa, tampilan dan aroma tidak banyak berubah.
  4. Disukai oleh semua kalangaN

BAGAIMANA PROSESNYA?

Mudah, simpel dan tidak memerlukan pekerja banyak dalam pemrosesan. Dengan Mesin Vacuum Frying maka kita dapat mengolah sayuran dan buah (yang peka panas) menjadi keripik (nangka, apel, pisang, nanas, melon, salak, pepaya, wortel, jamur tiram dll)

Masukkan minyak goreng dalam mesin dengan jumlah tertentu sesuai aturan, dilanjutkan bahan sayur atau buah yang telah dipotong-potong kemudian tunggu sampai matang.

Pada kondisi vakum suhu penggorengan dapat diturunkan sebesar 50 - 60 derajat C. Dengan demikian produk tidak mengalami kerusakan warna, aroma, rasa dan nutrisi akibat pengolahan dengan panas. Selain itu kerusakan minyak berkurang karena proses dilakukan pada tekanan suhu rendah.

APA KEUNGUULAN KERIPIK YANG DIOLAH DENGAN VF?

  1. - Keripik yang dihasilkan memiliki rasa dan aroma seperti buah aslinya.
  2. - Warna keripik seperti buah dan sayur aslinya.
  3. - Gizi tidak rusak, diproses dengan suhu rendah (80 – 85 derajat C).
  4. - Tanpa bahan pengawet
  5. - Tanpa zat pewarna
  6. - Tidak mengandung bahan-bahan kimia sintetis (semua alami).
  7. - Tanpa penambah rasa buatan (untuk keripik buah).
  8. - Memiliki tekstur keripik yang renyah
  9. - Termasuk makanan sehat (healthy foods) yang banyak mengandung serat (dietary fibre).